Gambar tersebut adalah Tim Hindia Belanda saat Piala Dunia 1938. Gambar dimuat di www.bbc.co.uk. Dunia memuji gocekan tim Indonesia (Hindia Belanda) pada saat tampil di Piala Dunia 1938.
Saat masih bernama Hindia Belanda, Indonesia tampil melawan Hungaria pada 5 Juni 1938, pukul 5 sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis sebagaimana yang dilaporkan BBC.co.uk.
Pertandingan ini dipimpin wasit asal Perancis, Roger Conrie, serta dua orang hakim garis Carl Weingartner (Jerman) dan Charles Adolphe Delasalle (Perancis) dan disaksikan sekitar 9,000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA). Tim Hungaria menggunakan kostim serba putih, sementara tim Hindia Belanda menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda.
Setelah tampil di Piala Dunia, beberapa pemain besar merumput di Indonesia.
Setidaknya tercatat ada 7 pemain jebolan Piala Dunia yang merasakan
kerasnya lapangan sepakbola Indonesia. Mereka adalah Roger Milla, Pierre
Njanka, Jules Onana, Emmanuel Maboang Kessack, Mario Kempes, Nastja
Ceh, dan Ivan Bosjnak. Uniknya, seperti yang ditulis viva.co.id, para
jebolan Piala Dunia ini rata-rata sudah tidak muda lagi saat tampil di
Indonesia.
Beberapa pemain hebat yang tampil di Piala Dunia juga punya darah Indonesia lho!
Di antaranya adalah Nigel de Jong, Denny Domingoes Landzaat, Johnny
Heitinga, Demy de Zeeuw, dan Giovanni van Bronckhorst. Yang terakhir
adalah pemain blasteran Indonesia-Belanda, dari pasangan orang tua
Victor van Bronckhorst dan Fransien Sapulette, yang asli Saparua,
Maluku. Sumber dari Kompasiana menyebutkan Gio pernah masuk skuad Piala
Dunia sebanyak 2 kali yaitu pada 2006 dan 2010. Ia pun mendapat
kepercayaan menjadi kapten di PD 2010.
Indonesia berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia, tapi sejauh ini selalu gagal.
Indonesia sempat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, namun kalah suara dari Qatar. Belakangan, tercium adanya indikasi suap yang dilakukan pejabat Qatar kepada petinggi FIFA, seperti yang ditulis Sepakbola.com.
Lagi-lagi, Indonesia juga batal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 karena tak mendapat dukungan dari negara-negara Eropa dan Asia. Kembali dua kali gagal, Indonesia tetap kembali berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya, yakni tahun 2034. Beberapa upaya sedang dilakukan, antara lain, dengan menggalang dukungan tuan rumah bersama dengan negara-negara ASEAN.
Source : 8share.com
Saat masih bernama Hindia Belanda, Indonesia tampil melawan Hungaria pada 5 Juni 1938, pukul 5 sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis sebagaimana yang dilaporkan BBC.co.uk.
Pertandingan ini dipimpin wasit asal Perancis, Roger Conrie, serta dua orang hakim garis Carl Weingartner (Jerman) dan Charles Adolphe Delasalle (Perancis) dan disaksikan sekitar 9,000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA). Tim Hungaria menggunakan kostim serba putih, sementara tim Hindia Belanda menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda.
Setelah tampil di Piala Dunia, beberapa pemain besar merumput di Indonesia.
Para
Pemain Tim Pelita Jaya era 1996 ( yang berkulit hitam adalah singa
afrika asal Kamerun. Atas: Roger Milla. Bawah: Maboang Kessac). Gambar
dimuat di syifaurrahman.wordpress.com
|
Giovanni van Bronckhorst. gambar www.goal.com.
|
Indonesia sempat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, namun kalah suara dari Qatar. Belakangan, tercium adanya indikasi suap yang dilakukan pejabat Qatar kepada petinggi FIFA, seperti yang ditulis Sepakbola.com.
Lagi-lagi, Indonesia juga batal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 karena tak mendapat dukungan dari negara-negara Eropa dan Asia. Kembali dua kali gagal, Indonesia tetap kembali berambisi menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya, yakni tahun 2034. Beberapa upaya sedang dilakukan, antara lain, dengan menggalang dukungan tuan rumah bersama dengan negara-negara ASEAN.
Source : 8share.com
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon