Jenis-Jenis Kelinci dan Ciri Khasnya

1. New Zealand White. Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zaeland dan berkembang di Amerika Serikat dan Australia. Di negeri kanguru new zaeland white menjadi buruan karena populasinya yang sangat besar sehingga dianggap sebagai hama.
Kelinci ini putih mulus tanpa pigmen alias albino. Mata merah dan telinga tegak. Bulu halus, tidak tebal (standar). Karena cepat tumbuh besar maka jenis kelinci ini dapat dijadikan kelinci potong pula.
Dipercaya jenis ini dikembangkan dari hasil persilangan jenis Flemish Giant dan Belgian Hare pada masa sekitar th.1900. Varietes putih berasal dari silangan turunan seperti Flemish, American White dan Anggora. Pada awalnya dikembangkan untuk diambil dagingnya sebagai sumber protein, karena bobot nya yang bisa mencapai 5,44 kg.
Jenis New Zealand White sendiri dikembangkan pada th.1917. Selanjutnya menyebar ke Inggris setelah PD 2 pada th.1945. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia, karena memang banyak sekali orang yang mengetahui dan mengenal jenis ini.

Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah

  • Mempunyai dada penuh, badannya medium namun terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.
  • Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru.
  • Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg ( New Zealand White, Black, Blue ). Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-rata 3,62 kg.
  • Lama hidup dapat mencapai 10 th bila dirawat dengan baik.
  • Ciri menonjol jenis kelinci ini warnanya yang putih dan matanya merah dan telinganya merah muda.
Orang Jawa menyebutnya kelinci australi, jenis kelinci ini mudah perawatan dan tidak rewel soal makan. Beratnya rata-rata 4,5 – 5 kg, jadi cukup menyita pakan. Kelinci jenis ini banyak dipelihara kalangan petani Jateng dan jatim . Di Amerika dan Eropa keinci New Zealand banyak dijadikan kelinci hias karena polahnya yang hampir sama dengan kelinci jenis REX. Ia senang akan keramain dan melompat-lompat ditempat girang di tanah luas .
New Zealand bisa beranak pinak banyak antara 8 - 12 ekor anak setiap melahirkan. Dagingnya tebal, bagus untuk pedaging, walaupun bulunya tidak sehalus jenis REX, tetapi memiliki manfaat untuk jaket dan aksesories.


2. Angora. Kelinci jenis angora diselimuti bulu panjang. Kelinci jenis ini juga berpotensi sebagai penghasil wol. Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Semula kelinci angora hanya berbulu putih, namun breeder kelinci menyilangkannya sehingga menghasilkan warna coklat dan coklat muda. Bulunya yang tebal membuat sosoknya tampak besar, padahal beratnya hanya sekitar 2,7 kg. Kelinci jenis angora banyak dikembangkan di Perancis. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6-8 ekor.
Kelinci jenis ini memang sangat menggemaskan, karena penampilannya yang seperti boneka, bulunya yang tebal, dimana pertumbuhan bulunya 2 (dua) cm tiap bulan sehingga membuat banyak orang yang suka dan jatuh cinta. Kelinci ini agak lemah fisik, dicurigai karena hasil rekayasa genetika dengan jenis-jenis lain. Syarat memelihara kelinci ini harus menyisir dan memotong bulunya yang menggumpal. Pemberian makanan Hay wajib untuk mengurangi bulu yang menggumpal.
Asal mula kelinci ini tidak ada yang tahu pasti, banyak teori yang dikemukakan.
Namun secara umum disepakati bahwa sejarah kelinci ini bermula pada abad ke 18 (sekitar tahun 1723).
Kelinci ini ditemukan oleh para pelaut yang singgah di pelabuhan Turki bernama Angora (sekarang bernama Ankara) yang kemudian kelinci ini dikembangbiakan di Perancis. Dan dari Perancis inilah kemudian kelinci anggora menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.
Dalam perkembangannya, kelinci Anggora terbagi lagi menjadi beberapa ras yaitu English, French, German, Satin, dan Giant. Secara umum ciri-ciri kelinci ini adalah bulu woll panjang yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berbeda dengan domba, bulu woll yang ada pada kelinci jenis ini sangat lembut dan halus.

Bulu ini juga akan terus tumbuh memanjang, sehingga akan cenderung menggumpal jika lebih dari 3 bulan tidak dicukur atau jarang disisir.


3.English Angora. English angora sama dengan angora. Bulunya pun juga sama panjang. Namun ciri khas yang membedakan jenis ini dengan angora adalah terdapatnya bulu yang panjang menjuntai pada ujung telinganya.




4.Jersey Wolly. Kelinci jenis jersey wolly mempunyai bulu panjang seperti angora, namun terdapatnya bulu panjang yang menjuntai diantara kedua telinga seperti “poni” menjadikannya berbeda dengan angora. Ukurannya pun kecil dan lincah dengan berat sekitar 1,5 kg. Kelinci jersey wooly dikembangkan dari hasil pemuliaan kelinci Netherland Dwarf dengan kelinci Angora Perancis.



5.Lyon. Disebut lyon karena kelinci jenis ini memiliki kepala mirip singa. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam dan abu-abu. Lyon termasuk kelinci jenis besar. Saat dewasa berat badannya mencapai 4-5 kg.



6.Dutch. Kelinci jenis ini di sebut dutch dimungkinkan karena asal-usulnya dari negeri kincir angin. Bulunya pendek dan kaya warna. Hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Ada yang kombinasi 3 warna yang disebut tricoloured dutch alias kembang telon. Dutch memiliki cirri khas yaitu ada lingkaran putih di leher, seperti memakai kalung. Berat badan dewasa 1,5-2 kg. Anak bias mencapai 7-8 ekor. Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, dutch banyak diminati sebagai hewan kesayangan.



7. Nederland. Kelinci jenis ini memiliki tubuh yang mungil. Berat badannya tidak sampai 1 kg. Kelinci ini berasal dari Belanda. Bulunya tidak tebal dan warnyanya bermacam-macam karena kelinci ini banyak disilangkan.


8.Mini Nederland Himalayan. Kelinci jenis ini termasuk ras kecil. Beratnya hanya sekitar 1 kg. Kelinci jenis ini sebenarnya merupakan resesif yang muncul dari silangan dutch. Disebut Himalayan karena ada warna hitam di ujung telinga serta warna gelap pada ujung kaki dan hidung. Anak yang lahir kurang lebih 5 ekor.



9.Drawft Hotot. Kelinci jenis ini secara fisik hampir sama dengan mini Nederland Himalayan. Namun lingkaran hitam dimatanya yang mirip celak membuat kelinci ini terlihat cantik dan unik. Telinga tidak begitu panjang dan tegak. Diantara kelini hias lainnya, sementara ini kelinci hotot termasuk yang paling mahal.



10.Rex Carpet. Kelinci jenis rex carpet terkenal di Amerika serikat tahun 1980-an. Kelinci jenis rex berpotensi untuk diambil daging dan bulunya (fur). Warnanya pun bervariasi, antara lain biru (blue rex), hitam (black rex), bertotol (dalmatian rex). Kelinci putih (white rex) paling digemari. Bulunya lembut seperti beludru dan tebal.


11.Lop Holland. Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh. Hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.


12.Tan. Kelinci jenis ini lahir di Inggris, ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.



13.Dwarf Holland Lop. Kelinci jenis ini sama dengan Nederland Dwarf asli Belanda. Ditemukan Mei 1940 yang kemudian dikembangkan oleh J.Meijerig dan C.W.Calcar. Tubuhnya mungil dan termasuk small size dan beratnya hanya 0,9 kg dengan leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil dan merupakan hasil pemuliaan dari kelinci jenis Netherland dwarf dengan Perancis lop.



14. Harlequin. Kelinci ini disebut Harleyquin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua. Di Jerman pada 1940 ada breed berwarna blue marten. Usai Perang Dunia II ditemukan silver marten warnanya putih dan coklat.



15.English Spot. Kelinci ini dikenal sebagai English rabbit. Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan. Warna dasarnya adalah pure white (putih bersih) dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, dan free color. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar.




16. Flemish Giant. Salah satu yang terbesar dalam negeri keturunan kelinci, Flemish Giant sangat jinak dan cukup toleran terhadap penanganan. Mereka rata-rata antara 15-16 pound (meskipun beberapa tumbuh lebih besar) dan mengukur panjang sekitar 22 inci. Flemish Giants harus disimpan di kandang yang lebih besar mengingat ukuran yang lebih besar.


17. French Lop
Terbesar dari keturunan Lop, kelinci ini dapat sangat berat dan gempal dengan kepala tebal yang lebar. Telinganya panjang dan lop, lebih pendek daripada keturunan lop inggris. Kelinci dewasa akan mencapai berat paling sedikit 12 kilogram. Mereka biasanya baik hati dan ramah.


18. English Lop 
Kelinci yang sangat ramah, Lops inggris dicirikan oleh telinga mereka yang sangat besar memangkas sepanjang sisi wajah. Dianggap sebagai salah satu keturunan kelinci "Fancy" yang benar, Lops inggris dapat tumbuh cukup besar dan biasanya mencapai 9-11 kilogram.




19. American Fuzzy Lop
American Fuzzy Lop memiliki penampilan seperti Holland Lop dengan pengecualian bulunya seperti wol. Beratnya 3,5-4 lbs pada usia dewasa. Telinga lop di sepanjang sisi wajah. Amerika Fuzzy Lops adalah kelinci yang aktif, senang bermain, berkembang biak dengan banyak kepribadian.



20. Kelinci Polish. Kelinci polish yang mendapatkan julukan Aristokrat Mungil meski menyandang nama Polandia Rabbit namun diperkirakan berasal dari Inggris yang dipamerkan untuk pertama kali ditahun 1884. Namun ada juga yang percaya kelinci polish adalah berasal dari jenis Netherland Dwarf dan Kelinci Himalayan (1860). Polandia Rabbit ini adalah kelinci pedaging yang paling populer di Eropa. Sewaktu dibawa ke Amerika kelinci polish (polandia british) tidak membawa gen kerdil (dwarf), yang berkembang biak yang dikenal Britannia Petite. 



Source : Kelinci Lumuth 


Previous
Next Post »